Translate

Search

Rabu, 23 April 2014

Berhasil kah utk lembaga publik menjalankan metode McKinsey 7-s framework?

 Kerangka kerja 7S-McKinsey harus dipikirkan sebagai satu kesatuan dari tujuh kompas. Apabila ketujuh hal tersebut saling terkait, lembaga publik akan terbentuk dengan baik. Namun saya lebih menyoroti variabel McKinsey pada “Style” (gaya manajemen organisasi). Faktor budaya di dalam organisasi, yaitu nilai-nilai budaya yang berkembang dalam organisasi dapat dijadikan sebagai suatu pedoman perilaku dan gaya kerja. Hal ini tidak kalah penting dan mendasar dari variabel lainnya.
Era modern seperti sekarang ini sudah banyak terungkap kasus-kasus tercela di dalam lembaga publik, dalam hal ini kasus korupsi. Tidak dapat dipungkiri lembaga publik telah menjadi sorotan masyarakat. Masyarakat awam tentunya menilai pejabat publik/birokrat dengan buruk, apalagi jika mereka menilai dari sisi akademik pejabat publik/birokrat, dalam hal ini almamater kampus mereka. Tentunya hal ini menjadi citra buruk juga bagi almamater yang dicap “kampus pencetak koruptor”. Secara tidak langsung orang lain yang berkuliah di kampus tersebut juga dicap demikian. Tentu hal ini tidak etis mengingat tidak semua orang berperilaku korup. Tidak boleh begitu saja men’generalisasi’ seseorang secara demikian.
Jika ditanya apakah berhasil dijalankannya metode McKinsey 7-s framework dalam lembaga publik, saya jawab belumkarena dalam fakta di lapangan, hampir semua lembaga publik dari atas hingga tingkat terbawah sudah digerogoti sifat korup.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tentu tidak sanggup sendirian memberantas korupsi di negeri ini. Seluruh masyarakat perlu ikut berkontribusi di dalamnya. Belakangan kasus korupsi yang dikaitkan pada mantan jendral pajak berinisial ‘HD’ menunjukkan kasus yang sepertinya dinilai ‘usang’  karena terjadi pada awal era 2000an lalu pun masih bisa diketahui penyelewengan jabatannya. Hal ini sejalan dengan pepatah “sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga”.
Dalam pengandaian saya, jika seorang anak kecil sudah melakukan korupsi kecil, maka ada kemungkinan setelah ia dewasa akan melakukan korupsi yang besar (misal kalau bekerja di lembaga publik). Sejalan dengan bahasan di atas tadi, jika sifat korup sudah menjalar hingga akar pemerintahan, maka variabel McKinsey “Style korup” akan menjadi gaya manajemen lembaga publik yang bobrok.